Tutorial Peningkatan Peforma Website dengan Mengaktifkan Keep Alive
Bagaimana cara kerja Keep-Alive?
Didalam tutorial ini Kamu akan mempelajari 4 metode berbeda untuk mengaktifkan keep-alive. Keep-Alive sangat mungkin browser pengunjung untuk men-unduhan seluruh content (Layaknya Javascript, Css, gambar, video, dll) lewat koneksi TCP yang stabil, tidak bersama sebabkan permintaan yang berbeda untuk tiap tiap arsip. Ini akan menjanjikan peningkatan kecepatan dan performa, sebab browser pengunjung Kamu akan beroleh seluruh arsip lewat 1 koneksi HTTP yang persistent.
Singkatnya, Keep-Alive adalah pola komunikasi antara suatu website server bersama dengan suatu website browser bersama dengan potensi kurangi jumlah permintaan secara drastis, dan juga tingkatkan kecepatan halaman situs. Gambar di bawah ini sanggup mendukung Kamu untuk lebih mengerti disparitas dan fungsi berasal dari Keep-Alive:
Faedah mengenakan Keep-Alive
- Keep-Alive kurangi pemakaian CPU dan memory, gara-gara jumlah permintaan HTTP yang dihasilkan lebih kecil. Ini akan menguntungkan pengguna sistem hosting apapun (Hosting perdeo, shared hosting, Vps).
- Bersama mengaktifkan Keep-Alive akan sedia kan pipelining HTTP (Delivery permintaan lewat koneksi TCP yang serupa)
- Permintaan HTTP membutuhkan saat CPU dan resource yang lebih segudang. Keep-Alive akan terlampau berfungsi untuk web site Kamu bila Kamu mengenakan HTTPS dan Ssl.
- Latency jadi berkurang dan secara generik akan tingkatkan kecepatan loading situs dan performanya.
- Keep-Alive didukung oleh seluruh browser modern.
- Terkecuali Kamu mengaktifkan Keep-Alive, ini juga akan menguntungkan situs Kamu berasal dari sisi SEO dan ranking dikarenakan performa web site yang jauh lebih baik
Yang Kamu butuhkan
Sebelum memulai, yang Kamu butuhkan adalah:
- Akses ke arsip .Htaccess
- Akses ke httpd.conf (Opsional)
- Akses ke Httpcoremodule (Opsional)
Langkah 1 – Menganalisa situs Kamu
Pertama, Kamu wajib menganalisa situs bersama kenakan dukungan Gtmetrix untuk menentukan apakah Keep-Alive aktif atau bukan di server Kamu. Berikut ini adalah hasilnya sehabis analisis dikerjakan terhadap halaman percobaan:
Terhadap lebih dari satu server atau layana hosting, Keep-Alive secara default diaktifkan. Terkecuali analisis Kamu memperoleh skor 100Persen, Kamu bukan harus laksanakan hal apapun.
Langkah 2 – Mengaktifkan Keep-Alive
Tersedia lebih dari satu cara untuk mengaktifkan Keep-Alive dan ini seluruh tergantung terhadap server Kamu / penyedia hosting. Berikut ini sebagian opsinya:
Opsi 1 -Meng-Edit arsip .Htaccess
Untuk mengaktifkan Keep-Alive, tambahkan baris kode berikut ini ke arsip .Htaccess Kamu. Mengaktifkan Keep-Alive lewat .Htaccess akan menimpa setting apapun yang tersedia di server dan mengaktifkan koneksi yang konsisten menerus.
≪Ifmodule mod_headers.c>
Header set Connection keep-alive
≪/Ifmodule≫
Metode ini biasanya bekerja di hampir seluruh layanan shared hosting Linux. Kalau Kamu bukan sadar dimana letak arsip .Htaccess, saksikan tutorial ini.
Opsi 2 – Mengaktifkan Keep-Alive di Apache lewat arsip httpd.conf
Kecuali Kamu punya akses ke arsip config Apache, Kamu sanggup mengaktifkan ekstensinya berasal dari sana. Begini kira-kira tampilan konfigurasinya:
#
# Keepalive: Whether or not to allow persistent connections (More than
# one request per connection). Set to "Off" to deactivate.
#
Keepalive On
#
# Maxkeepaliverequests: The maximum number of requests to allow
# during a persistent connection. Set to 0 to allow an unlimited amount.
# We recommend you leave this number high, for maximum performance.
#
Maxkeepaliverequests 50
#
# Keepalivetimeout: Number of seconds to wait for the next request from the
# same client on the same connection.
#
Keepalivetimeout 10
- Keepalive On bagian ini mengaktifkan ekstensi
- Maxkeepaliverequests bagian ini mengatur jumlah permintaan maksimal yang diizinkan di dalam 1 koneksi. 50 permintaan untuk 1 koneksi, mampu Kamu buat untuk di awal.
- Keepalivetimeout bagian ini menentukan berapa lama server mesti tunggu permintaan baru berasal dari client. Terlalu direkomendasikan untuk mulai bersama dengan nilai yang kecil layaknya 5 atau 10 detik dan pelan-pelan nantinya menaikkan angka ini bila memang dibutuhkan. Terkecuali Kamu menambahkan nilai yang sangat tinggi untuk setting ini, mampu memicu beban server jadi tinggi.
Jikalau Kamu bukan mampu menemukan arsip httpd.conf, laksanakan perintah berikut di command line:
find / -Name httpd.conf
Opsi 3 – Mengaktifkan Keep-Alive di NGINX
Keep-Alive secara default aktif terhadap Nginx. Tapi, terhadap sebagian case, ini mampu dinon-aktifkan. Kamu dapat mengaktifkannya lewat Httpcoremodule. Cari nilai keepalive_disable, yang umumnya bagian ini kerap jadi alasan mengapa Keep-Alive bukan bekerja. Sebelum mengaktifkannya, pastikan Kamu udah mengerti alasan mengapa bagian ini dinon-aktifkan semenjak awal sebelum tersedia perubahan apapun.
Opsi 4 – Windows Server (Iis)
Terkecuali Kamu memakai server berbasis Windows, Kamu sanggup segera mengaktifkan ekstensi Keep-Alive kenakan command line.
Gunakan perintah berikut untuk mengaktifkannya:
appcmd set config /Section:Httpprotocol /Allowkeepalive:True
Dan jikalau Kamu inginkan menon-aktifkannya, gunakan:
appcmd set config /Section:Httpprotocol /Allowkeepalive:False
Kamu juga sanggup memirsa segera tutorial formal berasal dari Microsoft bersama tambahan lebih dari satu opsi.
Langkah 3 – Test perubahan
Sesudah Keep-Alive aktif, coba melaksanakan test lain bersama memakai Gtmetrix atau web penganalisa performa lainnya, untuk memastikan apakah perubahannya bekerja atau bukan. Berikut ini adalah hasil sehabis Keep-Alive diaktifkan:
Kamu juga dapat memeriksa apakah Keep-Alive berfaedah, bersama cara memeriksa header HTTP Kamu. Ini mampu dijalankan lewat terminal bersama memakai perintah berikut:
curl -I http://example.com/example.php
Contohnya:
curl -I http://hostinger.com/index.php
Hasilnya:
Http/1.1 301 Moved Permanently
Connection: keep-alive
Server: nginx
Date: Fri, 23 Dec 2016 18:58:14 GMT
Content-Jenis: text/html
Content-Length: 178
Location: https://www.rebelsec.id
Bagian Connection: keep-alive mengindikasikan bahwa Keep-Alive bermanfaat.
Post a Comment for "Tutorial Peningkatan Peforma Website dengan Mengaktifkan Keep Alive"